Subang – Kampung Cigarukgak berlokasi di Desa Sidajaya Kecamatan Cipunagara Subang Jawa Barat. Adalah salah satu Obyek Desa Wisata yang di Resmikan setahun yang lalu, tepatnya tanggal 21 Pebruari 2022 oleh Bupati Subang H.Rohimat.S.Pd. M.Si. (kang Jimat)Kampung tersebut baru-baru ini di Kunjungi Komunitas BARAYA URANG SUBANG SE-JABOTABEK.
Laksamana Pertama TNI. RACHMAT HARTOYO S.SOS. MM. Tenaga Ahli Lemhannas RI. Adalah salah satu sesepuh (yang di tuakan)Rombongan Baraya Urang Subang kepada wartawan swaranasional pos mengatakan bahwa “Pihaknya sangat Mengapresiasi atas Inisiatif Bos Urip Soeprianto. Sebagai Putra daerah yang begitu peduli terhahap tanah leluhurnya. Sehingga lanjut Jendral Bintang Dua itu, Saya ingin sekali melihat lebih dekat Kampung Cigarukgak itu seperti apa?” Ujarnya.
Rachmat lebih jauh menjelaskan bahwa Desa Wisata Sidajaya, di dalamnya dibentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang di beri nama WIRA USAHA SEJAHTRA. dengan susunan pengurus Ketua Urip Soeprianto SE, Sekretaris Mega Intan.SE. dan Bendahara Syarifudin.S.PDi. sedangkan BUMDes membentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). dengan Komposisi Ketua SUNAR, Sekretaris Arrouf dan Bendahara Barak Budiono.
“Kelompok ini lanjut Jendral, membidangi banyak hal seperti diantaranya Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Pendidikan Non Formal.”Ujarnya.
“Kami mewakili dari Komunitas BARAYA URANG SUBANG, sekali lagi meng afresiasi kepada Inisiator yang begitu Brilian karena di Desa Sidajaya ini tidak ada HOTEL untuk menginap para wisatawan, tapi pihak BUMDes menyiapkan buat mereka menginap di Rumah-Rumah Penduduk yang Sudah di Desain sedemikian agar mereka merasa nyaman dan Betah (kerasan) sehingga mereka dapat merasakan indahnya menginap di alam perkampungan Cigarukgak” katanya.
Selain itu lanjut Jenderal, BUMDes juga menggandeng orang-orang ahli di Bidang Pertanian, melalui Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.(HKTI). Yang Ketuanya adalah Mohamach Abdoulah. Sebagai Ketua Bidang Teknologi DPN. HKTI. “Dengan adanya kerja sama antara BUMDes dengan Para petani yang didampingi HKTI semoga kita dapat mendongkrak Ketahanan Pangan, karena Presiden RI sudah memberi sinyal kuning menuju merah untuk tahun 2023 – 2024. Jadi kita harus mengantisipasi Rawan Ketahanan Pangan jangan sampai terjadi.” ungkapnya.
Mohamach Abdoulah ketua Bidang Teknologi Pertanian DPN. HKTI, mengatakan hasil survei team kami, bahwa tanah tadah hujan yang ada di wilayah Desa Sidajaya, PH. tanahnya sudah masuk di ambang batas minimum. hal ini penyebabnya adalah cara pengolahan lahan yang tidak berkiblat kepada metode Profesional. Para Petani atau Penggarap lahan di desa Sidajaya perhektar Rendemenya berkisar antara 4 s/d 5 Ton.Untuk mendongkrak penghasilan para petani Kami mencoba membuat Demplot dengan kuasa areal 7 s/d 8 hektar. dari targek sekitar 300 hektaran.
Kami dari HKTI akan mendampingi para Petani yang ikut Demplot untuk bekerjasama supaya penghasilan mereka bisa meningkat hingga 8 sampaii 9 ton perhektar. Katanya. (ita.g)