Madura – Kehadiran BUMDES sepanjang sangatlah menimbulkan sebuah pertanyaan. Sementara harapan kami sebagai masyarakat untuk kepemimpinan saat ini lebih baik dari yang sebelumnya, justru yang kami rasakan seakan lebih buruk dari yang kemarin. Terbukti diawal menjabat sebagai pemerintah desa sudah terjadi banyak kejanggalan. Salah satunya yaitu adanya BUMDES yang saat ini beredar ditengah masyarakat berupa tabung gaa LPG.
Namun yang sangat diheran dengan hadirnya tabung tersebut masyarakat mayoritas tidak paham, ketidak pahaman masyarakat karena tidak adanya transparansi dari BUMDES tersebut.
Kalau dianalisa hadirnya bumdes ini seakan dapat merugikan terhadap pengusaha-pengusaha yang ada didesa, karna jangkauan harga yang diedarkan oleh pemerintah lebih murah dari pengusaha yang ada. Rp.24.000 dan 28.000 Sehingga terkesan ada persaingan antar pengusaha dan bumdes yg sudah diedarkan langsung oleh pemerintah desa.
Dalam penjualan tabung ini, pemerintah menyalurkan langsung kepada setiap RT, untuk diperjualbelikan. Kami rasa banyak bentuk usaha² yg yang dapat dilakukan oleh pemerintah selain tabung gas LPG yang itu lebih cocok dan manfaatnya lebih beear. Contohnya Pemberdayaan dibidang pertanian, BBM dan masih banyak usaha-usaha yang lebih kreatif untuk dilakukan oleh pemerintah.
Berawal dari rasa ingin tau terkait BUMDES sepanjang akhirnya saya mendatangi langsung Ketua BPD sepanjang (09/02) yang saya rasa sebagai Badan Legislasi ditingkat desa. Namun ternyata Ketua BPD juga tidak begitu tau menau terkait BUMDES tersebut, karena selama ini kami tidak pernah diundang dalam musyawarah terkait bumdes saat ini. Yaitu berupa tabung gaa LPG ujarnya.
Dalam UU no 6 tahun 2014 tentang BUMDES
pasal 88
- Pendirian BUMDesa disepakati melalui musyawarah Desa.
- Ditetapkan dg Petaturan Desa. Sementara Harianto warga desa sepanjang mengatakan “sampai saat ini masih belum ada peraturan Desa yang berlaku di desa kami”.
Semoga pemerintah desa saat ini, benar2 tulus untuk mengabdikan diri terhadap Negara dan Bangsa tanpa harus menutup diri dari masyarakat, karna bagi kami kejujuran adalah kesederhanaan yang paling mewah. Dan kesederhanaan ini yang sangat kami harapkan sebagai rakyat jelata. (sb)
