web analytics

CV Bogatalla Diduga Pakai Material dari Kali Cibaregbek Untuk Bangun Jaringan Irigasi

Bogor – Pembangunan rehabilitasi fungsi jaringan irigasi. Cibaregbek di Kampung Babakan Pasir Kalong, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, diduga menggunakan material batu yang diambil dari bantaran kali Cibaregbek.

Pengerjaan yang dilaksanakan oleh CV Bogatalla, dan konsultan pengawas PT. 4 Cipta Konsultan, menggunakan anggaran sebesar Rp. 413.911.000.00,- dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor.

Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Lembaga Pemerhati Nasional Indonesia Membangun (LP-Nasdem), Angga Dita Erlangga mengatakan, dari hasil pantauan dilapangan para pekerja tersbut tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), dan juga tidak ada P3K, atau BPJS yang disediakan oleh perusahaan tersebut.

“lanjut. saat saya menyambangi proyek irigasi itu, saya melihat para pekerja tidak menggunakan APD, dan saya juga mempertanyakan P3K, dan BPJS ketenagakerjaan para pekerja kepada pelaksana yang ada dilapangan, lalu ia mengatakan belum ada. Tapi berdasarkan ketentuan tentang BPJS ketenagakerjaan itu wajib,” ucap Angga Dita , jumat (10/11).

Lebih lanjut, Angga Dita mempertanyakan terkait material batu yang digunakan oleh proyek irigasi tersebut yang diambil dari bantaran kali Cibaregbek, dan bukan batu yang dibeli dari luar.

“Menurut pengakuan Heru selaku pelaksana dari kontraktor, mengakui adanya penggunaan material, kontruksi diambil dari bantaran sungai kali cibarekbek, dimana bendungan irigasi itu di bangun,” tuturnya.

“Berdasarkan pengakuan Heru pula bahwa pengambilan material itu dilakukan atas dasar rekomendasi atau disetujui oleh oknum ketua RT,” sambungnya.

Selaku kontor sosial, Angga Dita sangat menyayangkan, karena diduga proyek irigasi yang mestinya sangat bermanfaat untuk kepentingan para petani dalam rangka ke tahanan pangan di kerja kan dengan kurang baik.bahkan tidak dak maksimal.

“Maka dari itu kami dari LP Nasdem, meminta kepada dinas terkait agar tinjau lokasi tersebut, menurut saya dengan bahan material atau kontruksi yang diduga tidak masuk SNI, maka mutu kualitas bangunan pun akan tidak mampu bertahan lama,” pungkasnya.

Sementara Heru pelaksana lapangan saat di konfirmasi melalui sambung whatsApp mengatakan, konfirmasi masalah bahan material langsung aja ke pak RT saya sudah serahkan ke pak RT jelasnya. (Endang.M)