Tasikmalaya – Kericuhan yang terjadi pada acara pelantikan Pengurus baru , Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kaukasus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) kota Tasikmalaya, yang terjadi hari kamis (17/3/22), disikapi Ketua DPC KPPI kota Tasikmalaya, Hj. Namina Nina Rusmiati SH, sebagai hal yang wajar dalam berorganisasi.
Klarifikasi disampaikan Namina, kepada awak media dengan menyampaikan pernyataanya bahwa itu terjadi karena ada pihak-pihak yang merasa tidak diakomodir dalam susunan kepengurusan baru.
” jadi saya kaget ada yang membentangkan spanduk didepan pintu, yang terbaca itu bahwa ketua DPD Jawa Barat melegalkan yang ilegal”. ujar Namina.
Lanjut Namina, dirinya lagi sambutan ,tidak merespon karena itu urusan kabupaten, saya masih diam karena yang bawa itu beinisial (IW) orang dari kabupaten.
Tetapi ketika (AY) itu turun dari kota, saya bereaksi.
“reaksinya bukan apa-apa, karena ada neng ALM yang dimaki maki sedang mengambil gambar video dikameranya” bebernya
Menutup pembicaraanya pada klarifikasi tersebut, Namina menegaskan tidak ada dualisme kepengurusan, karena kepengurusan yang baru sudah syah aecara hukum.
“jadi KPPI harus memperjuaangkan hak-hak perempuan, keterwakilan perempuan 30 persen di legislatif” tandasnya (Deniz Asdhans)