Bogor – Drs. H. Mulyadi, M.M.A, komisi V DPR RI turun langsung ke lokasi aksi demo yang di lakukan warga masyarakat desa Kutamekar kecamatan Cariu kabupaten Bogor beserta keturunan Bah Maje (Eyang Muhamad Jarman).
Demo yang dilakukan warga masyarakat desa Kutamekar kecamatan Cariu kabupaten Bogor beserta keturunan Bah Maje (Eyang Muhamad Jarman) meminta pemerintah untuk mengalihkan penempatan As Bendungan Cibeet yang mengenai lahan makam leluhur warga desa Kutamekar dan mengkaji ulang, Jumat, (3/ 11)
Aksi demontrasi yang dilakukan masyarakat desa Kutamekar kecamatan Cariu merupakan bentuk penolakan dengan adanya proyek Bendungan Cibeet, terutama penempatan As Bendungan yang dinilai mengganggu lokasi pemakaman leluhur masyarakat desa Kutamekar.
Pada kesempatan tersebut di rumah kepala desa Kutamekar, H. Mulyadi mengajak berdialog kepada masyarakat desa Kutamekar yang melakukan aksi demontrasi penolakan As Bendungan.
Dalam temu dialog yang disampaikan oleh anggota Komisi V DPR RI tersebut, bahwa aspirasi yang disampaikan masyarakat belum sampai ke DPR RI.
Menurutnya, aspirasi tersebut akan ia sampaikan melalui prosedur yaitu dengan cara bersurat, yang nantinya akan disampaikan olehnya kepada Kementrian PUPR melalui dirinya.
Selain itu, ia juga akan mengajak perwakilan dari masyarakat untuk audiensi di DPR RI untuk melakukan diskusi dengan para ahli untuk penyelesaian masalah terkait pemindahan As Bendungan yang mengenai lahan pemakaman leluhur warga desa Kutamekar.
“Insya Allah akan saya sampaikan kepada pemerintah pusat dengan berbagai pertimbangan tentunya,” kata polistis Partai Gerindra.
“Saya berharap kepada masyarakat desa Kutamekar mempercayakan kepada kami sebagai wakil rakyat, baik kepala desa dan tokoh masyarakat yang ada pada hari ini,” pintanya.
Dan penyerahan dokumen diserahkan oleh kepala desa Kutamekar kepada H. Mulyadi disaksikan langsung oleh warga. (ind/war)