Jakarta- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meraup Rp62,6 triliun dari transaksi penerbitan tiga Surat Utang Negara (SUN) pada Senin (27/4). Penerbitan obligasi negara itu dilakukan dengan cara private placement.
Dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Selasa (28/4), tiga seri surat utang yang diterbitkan adalah FR0084, FR0085, dan VR0033.
Raupan dana terbesar berasal dari seri FR0084 senilai Rp37,88 triliun dan akan jatuh tempo pada 15 Februari 2026. Obligasi dengan kupon tetap (fixed rate) ini memiliki tingkat kupon 7,25 persen dengan imbal hasil (yield) 7,37 persen.
Berikutnya, seri FR0085 senilai Rp21,18 triliun dengan tingkat kupon tetap (fixed rate) senilai 7,75 persen. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 15 April 2031 ini memiliki yield 7,86 persen.
Terakhir seri VR0033 dengan tingkat kupon variabel (variable rate) yaitu Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate + 4 bps. Kupon tiga bulan pertama sebesar 4,54 persen. Tanggal jatuh tempo obligasi ditetapkan pada 25 April 2025 dengan yield 100 persen.
Lebih lanjut, DJPPR menyatakan status ketiga obligasi tersebut dapat diperdagangkan. Adapun settlement transaksi akan dilakukan pada 4 Mei 2020 mendatang.
Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2020, pembiayaan anggaran tercatat sebesar Rp74,2 triliun. Angkanya jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, Rp177,9 triliun. Pembiayaan anggaran pada awal tahun ini setara 24,2 persen dari asumsi APBN 2020 yang ditetapkan sebesar Rp307,2 triliun.
Sumber : CNNIndonesia
Penulis : sfr/agt