Bogor – Pengungkapan dugaan pendistribusian Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi terus dituntut kelanjutannya. Para Wartawan dari berbagai media telah memasang banner di beberapa titik sebagai tanda keseriusa memerangi mafia gas.
Dari berbagai sumber media, laporan ke Polsek Cileungsi yang belum mendapat respon nyata dan tindakan pemeriksaan terhadap HS berpotensi kasus ini akan dilaporkan ke Propam atau Mabes Polri termasuk mempraperadilkannya.
“Telah ditunjuk pengacara untuk menindaklanjutinya setelah lebaran ini” tutur salah seotang jurnalis yang terintimidasi langsung di Perumahan Cibubur Mansion saat memergoki adanya Truk Nopol B 9391 PYY bertuliskan PT. Sumber Alam Energi sedang melakukan bongkar muat gas elpiji bersubsidi ke beberapa mobil bak terbuka.
Ketua LSM Markas Pejuang Bogor Atiek Yulis Setyowati menanggapi banyaknya pemberitaan mafia gas dari berbagai media menanggapi: “Keren, akan saya hubungi Kapolres, setahu saya Kapolres yang sekarang tegas dan pasti menindak jika ada anggotanya yang bermain-main”.
Aktivis Sosial Bohman Silaen juga menyampaikan:”Ada beberapa warga yang menghubungi saya dan meminta agar pemasok gas untuk pengoplosan di Kirab (Kp. Rawajamun, Desa Dayeuh, red) ditindak juga”. Sambil menunggu sikap dan perkembangan, rencana setelah masuk hari kerja, Silaen akan menyampaikan pengaduan masyarakat (dumas) ke Mabes Polri.
Di tempat terpisah Victor Lumban Tobing, SH dari Kantor Hukum Lumban Tobing & Partner menyayangkan tidak adanya advokasi dari perkumpulan wartawan. “Salut atas kekompakan para wartawan yang bersatu dalam Forum Diskusi Wartawan Nasional yang bersatu melawan intimidasi, namun sebaiknya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Media Independen Online (MIO) Indonesia, Panguyuban Wartawan Bogor Timur (PWBT) dan lain-lain juga turun mendukungnya, jangan diam saja”. tegas Tobing.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada tindakan nyata dan informasi perkembangan penanganan atas Laporan Informasi (LI) yang telah disampaikan melalu Panit Reskrim Ipda Hendrik I, SH sementara pelaku HS masih bebas bekeliaran. (Ind/Tim)