Cilacap – Pedagang pasar Kroya dan perwakilan GMBI Distrik Cilacap berunjuk rasa di Alun Alun Cilacap, menuntut segera membangun pasar Kroya yang terbakar serta mendukung Pemda untuk memutus kontrak dengan PT TDM (Tata Daerah Mandiri) dan mengambil alih aset.Demo berlangsung di Alun Alun kabupaten Cilacap, pada Rabu (19/10).
Usai orasi Perwakilan pedagang pasar Kroya dan perwakilan GMBI diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Awaluddin Muuri didampingi dinas dinas terkait.Assisten Perekonomian dan Pembangunan, Mohammad Wijaya, Kasatpol PP, Luhur Satrio Muchsin, Kepala DPKUMKM , Umar Sahid, Kabag Hukum, Kabag Pemerintahan, Perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional ( BPN), Kabag.Ops.Polres Cilacap dan yang lainnya untuk melakukan audensi.
Usai audensi Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Awaluddin Muuri menemui pedagang pasar Kroya menyampaikan hasil audensi.
Yang pertama, Pemda sudah berupaya secara terus menerus melakukan komunikasi dengan PT Tata Daerah Mandiri (TDM). Karena kita diikat oleh Perjanjian kerjasama dengan PT TDM terkait dengan pembangunan pasar Kroya sampai 2033.
“Karena kita diikat oleh Perjanjian kerjasama itu,maka proses komunikasi kita tentunya berpedoman pada perjanjian yang sudah ada dan aturan aturan yang lebih tinggi dan Alhamdulillah melalui komunikasi yang baik,musyawarah mufakat karena kita Negara Pancasila dan Insya Allah PT TDM sudah menyetujui untuk menyerahkan Hak Guna Bangunan (HGB) Pasar Kroya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, kalau sudah diserahkan penanda tanganan di depan notaris, jadi selama proses satu Minggu dari sekarang prosesnya. Penanda tangannya nanti kalau sudah jadi milik Pemerintah Daerah”. Ungkapnya. Pembangunan Pasar Kroya nantinya akan di bangun dengan anggaran pemerintah.
“Insya Allah akan dibiayai oleh Pemerintah, kita mengajukan ke pak Gubernur Ganjar Pranowo,beliau waktu di Kesugihan sudah berjanji kepada perwakilan pedagang, siap membangun pasar Kroya, kemudian kita juga kalau kurang Pemerintah Pusat sudah menyiapkan anggarannya tapi dengan syarat, itu sudah masuk kepemilikannya ke Pemerintah Daerah Cilacap”. Jelas Awal.
Awaluddin Muuri berharap pasar Kroya secepatnya di bangun agar pedagang kembali berjualan dan mengawasi dan bersabar untuk melakukan proses proses yang ada.
” Saya berharap pedagang pasar Kroya untuk tetap mengawasi, melihat kami ,bersabar, kita melakukan proses proses yang ada, kita berdoa mudah mudahan cepat dibangun sehingga pedagang kembali berdagang di pasar Kroya yang lebih baik”. Harap Awaluddin Muuri.
Beno perwakilan GMBI mengatakan,” Sampai saat ini kita tetap akan mengawal sehingga apa yang di cita citakan oleh pedagang, kita mewakili para pedagang tidak lain agar pasar Kroya di bangun kembali dan bisa menempatkan diri berdagang dengan layak dan nyaman”. Ungkapnya.
Beno juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Cilacap yang telah memberikan tempat relokasi untuk berdagang, akan tetapi tempat relokasi tersebut jika hujan banjir.
” Untuk pasar relokasi kita berterima kasih kepada Pemda karena telah memberikan tempat berdagang tetapi untuk relokasi itu masih banyak kekurangan apalagi musim hujan kemarin banjir sampai selutut sehingga mereka tidak bisa berjualan dan otomatis rugi”.
Beno menguraikan, ” Tadi sudah disampaikan oleh bapak bapak yang didalam sampai menunggu proses yang berjalan, kalau meleset kami akan kerahkan anggota kami dari seluruh penjuru kabupaten Cilacap dan bila perlu kita datangkan dari daerah daerah lain”. Ungkap Beno.
Menurut perwakilan GMBI, PT TDM telah banyak melakukan wanprestasi dalam perjanjian kerjasama dengan Pemerintah kabupaten Cilacap dan harus diputus kontrak.
Sementara itu Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Cilacap sekaligus Tim Penanganan Pasar Kroya, Mohammad Wijaya memberi keterangan kepada media terkait pasar Kroya yang terbakar.
Bahwa tadi jelas yang disampaikan pak Setda,bahwa rencana rehab pasar Kroya bukan dibangun karena kalau dibangun harus di ratakan dengan tanah. Pasar Kroya yang terbakar kira kira 6 atau 7 bulan yang lalu harus dibangun, karena kasihan para pedagang, ditempat sekarang kadang banjir juga apalagi ini musim hujan, Sekda dengan cepat melakukan loby komunikasi dengan pihak PT TDM yang tadinya banyak permintaan dari TDM , Alhamdulillah dalam waktu dekat akan menyerahkan pelepasan yang masih di kuasai oleh PT TDM.
Selain itu Wijaya menambahkan, rencana pembangunan pasar itu akan di lakukan oleh pemerintah, tidak bisa dibangun, sepanjang sertifikat itu masih di kuasai oleh pihak lain.
“Kalau PT TDM sudah melepaskan haknya ke Pemda HGBnya, nanti Insya Allah secepatnya kita akan komunikasikan dengan yang punya duit seperti itu, entah itu kabupaten, Propinsi atau Jakarta, ini tadi diberi waktu sama pak Setda,satu Minggu penyerahan sertifikat HGB kepada pemerintah daerah, nanti pak Setda yang akan komunikasikan dengan Propinsi dan Jakarta.”
“HGB pelepasan pada Pemda otomatis sertifikat yang ada diatas HGB akan runtuh dan rencananya kita, sertifikat Sarusun akan diganti SITU ( Surat Ijin Tempat Usaha). Kebanyakan pasar itu tidak ada sertifikatnya adanya SITU. “
“Nantinya untuk pedagang kembali sesuai dengan sebelum terbakar, punya A kembali ke A, punya B kembali ke B dan punya C kembali ke C, kita cerita 10 tahun yang akan datang sesuai masa berlaku HGB PT TDM yakni hingga tahun 2033”.Terang Mohammad Wijaya. (JAS)