web analytics

Perspektif Progam Kegiatan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19

Subang – Seiring dengan berjalanya pelaksanaan dan penerapan pembelajaran dimasa pemberlakuan dan penerapan aturan Pemerintah terkait dengan merebaknya wabah Covid 19 di berbagai Negara pada umumnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada khususnya, wabah yang melanda diseluruh Dunia dewasa ini yang berdampak pada perubahan seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di seluruh dunia.

Wabah Pandemi Covid 19 ini sangatlah luar biasa sekali dan berakibat meningkatnya angka kematian manusia di seluruh muka bumi ini. Entah apa, siapa, kapan, mengapa, bagaimana dan darimana asal usul Virus Pandemi Covid19 ini tercipta dan terwujud hal ini tidaklah perlu kita perdebatkan, namun hal tersebut sudah bahagian dari analis dan kajian pihak yang berkompeten dalam hal ini adalah Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yang di tunjuk dan di beri kewenangan oleh Perserikatan Bangsa bangsa.

Demikian juga penerapan dan pemberlakuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai di inplementasikan berlaku di bulan April 2020 yang lalu sampai sekarang ini dan mengacu pada aturan aturan dan petunjuk dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pandemi Covid 19 berdampak luar biasa sekali pada Tatanan Kehidupan Masyarakat diseluruh Dunia, terutama pada aspek kehidupan Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Agama secara menyeluruh, dan daripada itu Pemerintah Indonesia gencar menerapkan dan memberlakukan aturan yang telah disepakati bersama diam dirumah atau Stay At Home (SAH).

Begitu juga salah satunya adalah tentang Penerapan dan Pemberlakuan Pembelajaran secara online (Daring) Dengan Istilah BDR (Belajar Dari Rumah), Stay At Home atau diam dirumah, seluruh Masyarakat tidak boleh keluar rumah tanpa alasan yang jelas dan bilamana keluar harus mengikuti aturan serta prosedur yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

Terkait dengan itu maka otomatis berdampak pada perubahan sitem Pendidikan kita, perubahan dalam hal belajar dan mengajar yaitu dengan penerapan dan pemberlakuan sistem Dalam Jaringan atau disebut juga dengan Sistem Daring, Belajar dan mengajar lewat On line atau Belajar Dari Rumah (BDR), Tidak langsung tatap muka di kelas seperti biasanya.

Tentunya hal ini menjadi tangtangan bagi kita semua secara komprehensif, tupoksi dari guru sebagai pembingbing dan pengajar disekolah, murid sebagai siswa yang belajar dan orang tua sebagai penanggung jawab dan pembingbing dirumah, adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam hal Pembelajaran dan Pendidikan pada anak atau siswa, perubahan kebiasan baru belajar dan mengajar secara daring pastilah sangat berbeda, hal yang mendasar adalah cara berinteraksi dalam kehidupan pergaulan keseharian antara guru dan murid di sekolah (tatap muka) dan cara berinteraksi daring di media online (virtual).

Namun dalam hal tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan dalam tata cara penerepan pembelajaran melalui media online ( daring ) butuh waktu pembinaan dan sosialisasi berjenjang dan berkelanjutan untuk mencapai target yang optimal dan efektif, Sarana dan prasarana alat kelengkapan dan penunjang bagi pembelajaran tersebut, setiap guru, murid dan orang tua harus dan wajib memiliki perangkap alat handphone disamping kouta pulsa yang memenuhi kriteria untuk dapat digunakan dalam pembelajaran secara virtual atau daring tersebut.

Hal ini tentunya sangat mendasar menjadi akar permasalahan terkait dengan pemenuhan perubahan baru pembelajaran.

Adapun klasifikasi status sosial seorang siswa berbeda beda, dari kalangan status sosial keluarga kurang mampu, cukup dan berada, ini juga salah satu bahagian persoalan dan permasalahan yang harus terpikirkan oleh pembuat kebijakan terkait dengan tata cara pembelajaran baru itu.

Sisi lain permasalahan dan persoalan pembelajaran baru di masa Pandemi covid adalah sisi pembinaan dan bimbingan dalam pembentukan karateristik setiap murid atau siswa secara individu dan bersama sama bilamana adanya perubahan sikap dan prilaku yang melampaui batas estetika,etika dan tata tertib yang tidak di inginkan pastilah tidak akan terkontrol, keturutsertaan orang tua murid atau siswa dalam pembinaan dan pembelajaran. (Us)

%d bloggers like this: