web analytics

Pontren Hidayatul Muzaki Kecamatan Cibogo Gelar Safari Ramadhan Tingkat Kabupaten Subang

Subang – Pondok Pesantren Hidayatul Muzaki Kecamatan Cibogo menggelar Safari Ramadhan tingkat Kabupaten Subang.Usai Sholat Taraweh, ponpes menggelar pengajian rutin membahas ilmu tarekat qadiriyah naqsabandiyah dan ilmu Tasawuf, Minggu (2/5).

Kegiatan menggunakan Prokes 3M Covid19. Kegiatan safari tarling romadhon dihadiri Ketua LDNU PCNU Subang KH. Totoh Miftahul Palah, Ketua PCNU Subang KH. Satibi, M.MPd. diwakili, Kades Majasari, Kepala KUA Cibogo, Ketua MUI Cibogo, serta jajaran pengurus MWCNU dan Banom Kecamatan Cibogo, Pimpinan Ponpes Hidayatul Muzaki, Ustad Deden Abiwarga S.Pdi.Pimpnan Ponpes Hidayatul Muzaki Ustad Deden Abiwarga S.Pdi. sekaligus Ketua MWCNU Cibogo serta Ketua PC. ZIHNU Kabupaten Subang mengatakan, kegiatan safari Romadhon ini adalah program PC. LDNU/PCNU Kabupaten Subang.

“Kita menggelar pengajian rutin membahas thorekat qodiriyah naqsabandiyah atau ilmu tasawuf,” ujarnyaDia menyebut hal ini adalah program PC LDNU dan PCNU yang ketiga zona selatan diisi buka puasa bersama dilanjukan sholat berjamaah magrib, kemudian kegiatan pengajian rutin dilakukan usai kegiatan sholat taraweh bersama KH. Muhaemin Abdulloh dari Songgom Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang.

“Diharapkan pengajian ini dapat bermanpaat bagi kita semua serta memberikan ilmu dan menjadi penerang bagi mustami atau para jamaah khususnya di Kabupaten Subang umumnya Indramayu dan Sumedang,” ucapnya.

“Saya terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut hadir dalam kegiatan pengajian rutin ini semoga ilmu yang didapat dalam tausiyahnya bermanpaat,” imbuhnya.

Wakil Ketua PC. LDNU Kabupaten Subang KH. Opik Taupikurrahman Asy’ari yang akrab disapa Embah Kuncung berharap bahwa Kabupaten Subang ini harus lebih agamis karena di Subang ini banyak para tokoh kiyai, ustad-ustad jebolan pesantren, serta banyak yang cinta terhadap ilmu torikoh, artinya banyak yang mempelajari ilmu ketasawufan.

“Diharapkan para ustad Nahdatul Ulama, semua jamaah agar lebih meningkatkan kecintaan kita terhadap Alloh Swt dengan mempelajari limu ketasawupan,” tuturnya.

“Belajar ilmu torikoh itu indah serta dapat mewarnai di dalamnya, para tokoh Nahdatul Ulama mempelajari ilmu torikoh. Salah satu contoh mereka sedang melakukan ibadah sholat dengan khusu berarti mereka telah belajar ilmu Tasawup, hal ini kita bisa merasakan begitu nikmatnya belajar kehusu’an ibadah karena memang mereka sudah belajar ilmu thorikoh, Suluk, dan juga ilmu Tasawup,” jelasnya.

“Di Kabupaten Subang ini khususnya para kiyai ustad Nahdatul Ulama lebih giat lagi belajar ilmu thorekat atau ilmu ketasawupan. Karena saya yakin ketika lebih dalam mengkaji ilmu thorikoh atau tasawup, Alloh akan menjamin keluarga kita selamat dari bala, tapi kalau masyarakat Subang belajar di luar para kiai NU, saya merasa khawatir, maka NU harus terjun ke tengah-tengah masyarakat dihawatirkan salah belajar tentang keagamaan, syukur- syukur mereka lebih maksimal lagi belajar ilmu suluk, tasawup bagaimana indahnya kita melakukan ibadah di hadapan Alloh Swt, termasuk ketenangan batin juga akan terasa oleh kita,” terangnya.(Sun)

%d bloggers like this: