
Bogor – Proyek yang dikerjakan penyedia CV. Fath Risky. Sementara PT. Bina Indek Consult sebagai konsultan pengawas.
Tokoh masyarakat setempat menyebut, pekerjaan proyek banyak kejanggalan, pasalnya pembangunan yang menelan anggaran Rp1.934.000.000 miliar itu diduga tidak sesuai spek dari kualitas jenis kontruksi, baik itu order matrial hingga galian TPT.

“Proyek yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan kualitas yang tertera di spesifikasi. Tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang tertera ” jelas Angga Sebagai tokoh masyarakat Desa Buanajaya, Jumat (5/8).
Menurutnya, pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi tersebut sudah dipantau pihaknya sejak dimulainya pekerjaan.
“Banyak tahapan-tahapan yang dikerjakan kontraktor yang menyalahi aturan dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dituangkan dalam pekerjaan” contoh untuk keselamatan kerja, amparan batu matrial baru adukan katanya.
Ia mengatakan, adanya ketidak profesional yang diduga dilakukan baik pelaksana kerja hingga PUPR selaku tim monitoring konsultan pengawas tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya untuk mengawasi pekerjaan.
“Padahal mereka dibayar untuk melakukan pekerjaan pengawasan, sehingga diduga ada kerjasama yang baik diantara mereka juga dengan pemerintahan desa (kades buana jaya melalui karang taruna desa untuk bahan matrial )katanya.
Sementara itu, Pengawas UPT Teknik Jalan dan Jembatan X Jonggol, Aji mengatakan, material yang digunakan dalam pembangunan proyek itu semua melalui uji lab.
“Dan jika ada yang tidak sesuai dilaporkan sama saya ke PUPR. Selain kualitas, harga pun semua kami pantau dari mulai harga batu dan sebagainya. Pakai pasir yang sesuai harga. Adapun pembangunan TPT volume ukuran seberapa, kalau tidak sesuai, wajib kita tegur” ujarnya.
“Apa yang dikerjakan juga di situ, ada pelaksana, ada mandor. Tugas dari PUPR utamanya saya, bertugas monitoring, karena tugas di lapangan itu ada konsultan,” tutupnya. (ind)