Pasuruan – Masyarakat Desa Cangkring Malang, Kec. Beji Kab. Pasuruan mengeluh persoalan Pencemaran Lingkungan yang di akibatkan dari limbah perusahaan.
Masyarakat menginginkan pembersihan atau pengerukan di sepanjang aliran sungai Wrati tidak membuahkan hasil. Empat Warga Desa meminta atensi Presiden Republik Indonesia untuk segera mengambil tindakan.
Dari serangkian pembicaraan dan rapat bersama Perwakilan Perusahaan, Muspika Kec. Beji telah dilakukan namun jalan buntu ditemui.
Pemerintah Kecamatan Beji bahkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan pun enggan memperhatikan apa yang dikeluhkan Masyarakatnya, bahkan Masyarakat di Empat Desa itu diberi janji manis.
Masyarakat di Empat Desa itu hanya menginginkan aliran sungai wrati yang membelah 3 Desa di kecamatan Beji dan satu Desa di kecamatan Bangil untuk dikeruk dan dibersihkan.
Pengendapan yang diakibatkan oleh Limbah Perusahaan yang terjadi di bibir aliran sungai wrati Kec. Beji, Kab. Pasuruan sekarang banyak ditumbuhi tanaman liar Enceng Gondok. sehingga disaat musim penghujan pasti banjir. Selain itu juga Masyarakat sekitar yang pekerjaannya sehari – hari sebagai Pencari ikan ke laut, perahu tidak bisa menembus laut akibatnya pekerjaan meraka terhalang serta sulitnya mendapat Air bersih karena pencemaran Lingkungan yang terjadi di Wilayah itu.
Lantaran tidak menemui solusi Empat Desa diantara Desa Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto dan Tambakan Kec. Bangil, Kab. Pasuruan Geram dan membuat Surat terbuka berbentuk banner berukuran 3×5 yang dibuat oleh warga dipasang di pinggir Jalan Raya Surabaya – Banyuwangi persis di pertigaan Cangkringmalang, Kec. Beji, Kab. Pasuruan untuk Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo agar mendapat atensi dan respon. Ujar Koordinator warga Henry Sulfianto
Pencemaran Lingkungan diakibatkan Limbah Perusahaan yang berada disekitar Desa Cangkringmalang Kec. Beji sangat merugikan masyarakat sekitar pasalnya warga sulit mendapat air bersih. Untuk mendapatkan air bersih warga harus membeli, disetiap Jerigen air bersih harganya Rp.2.500,- dalam sehari warga membutukan kurang lebih 5 – 6 Jerigen Air bersih.
Perlu diketahui, air sungai wrati berubah menjadi hitam pekat dan sangat berbau. Sumur resapan warga pun tercemar hal ini dapat mempengaruhi Kesehatan warga sekitar namun Perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan enggan mengambil kebijakan atau masa bodoh atas apa yang dikeluhkan warga. Seharus tindakan cepat, tepat yang dibutuhkan. Tegas Henry
” Intinya kami ingin sesegera mungkin melakukan pembersihan sungai, sebelum musim penghujan tiba. Jika tidak dilakukan pembersihan, maka dapat dipastikan Desa kami akan terendam banjir.” pungkas Henry dengan nada sedih. (Taufik)