Bogor – Tumpukkan tanah dari Pengerjaan pembuatan saluran Drainase gorong gorong di Jl. Citeureup Babakan Madang Kecamatan Citeureup, warga keluhkan tumpukkan tanah di pinggir Jl.Pahlawan dan rawan kecelakaan.
Warga sekitar yang berpenghuni tidak jauh dari pengerjaan Drainase tersebut Eko mengatakan bahwa jika tanah yang bertumpuk dipinggi jalan raya tersebut rawan kecelakaan jika musim hujan.
“Kalau hujan jadi licin itu jalanan gara gara tanah tumpukkan itu, soalnya kalau hujan air diatas jalan raya itu deras jadi tanah itu bakal kebawa ke tengah jalan,” Ungkapnya, Jumat (24/11/2023).
Menurutnya tanah tersebut seharusnya dibawa setiap hari untuk dibuang agar tidak menganggu pengendara jalan raya dan khususnya warga sekitar.
“Harusan langsung dibawa itu tanahnya jadi gak merugikan orang lain, kaya yang lewat jalan itu sama warga disini,”Ujarnya.
Sementara itu salah satu pekerja pengerjaan Drainase tersebut saat dikonfirmasi terkait tanah yang bertumpukkan tersebut mengatakan bahwa tanah tersebut dibawa ke Pemda.
“Katanya dibuang ke Pemda soalnya disini gak ada pembuangan, sehari kadang dibuang 6/3 rit gak nentu si,”Imbuhnya.
Lalu ia mengatakan bahwa sehari sebelum memang tidak dibuang tanah tersebut karena keadaan sedang libur dan pergantian pekerja untuk pengerjaan tersebut.
Dan ia menjelaskan bahwa jika pengerjaan untuk pengurukan tanah tersebut jika dikerjakan manual sedikit terhambat dan susah maka dari itu akan minta pengerjaannya pakai alat berat.
“Kalau hari ini kemungkinan gak dibuang dulu soalnya udah sore,” tukasnya.
Sementara itu pelaksana pengerjaan tersebut saat didatangi di lokasi sedang tidak ada ditempat, dan saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp tidak ada jawaban.
Perlu diketahui Rekontruksi penyelenggaraan jalan kabupaten/kota tersebut dengan pengerjaan berupa Drainase gorong-gorong pada jalan Citeureup Babakan Madang Kecamatan Citeureup, yang nilai kontrak memakan sebesar Rp. 797.200.000.00, dengan masa pelaksana 90 hari kalender. (Rian /wr)