web analytics

Bimtek SPAB 2024, PMI Latih Pembina PMR Wira

Cilacap SNP – PMI kabupaten Cilacap menggelar Bimbingan Tekhnis Satuan Pendidikan Aman Bencana (Bimtek SPAB) tahun 2024.SPAB adalah upaya pencegahan dan penanggulan dampak bencana pada satuan pendidikan.

Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap ini dilakukan selama 3 hari berturut turut dan hari ini hari terakhir Bimtek SPAB.

Kegiatan Bimtek SPAB digelar di Aula Markas (Lantai 2) PMI Kabupaten Cilacap Jalan Urip Sumoharjo No. 174 A Gumilir Cilacap dikuti para pembina PMR Wira (SMA/SMK/MA) sebanyak 24 orang masing masing PMI kecamatan mengirimkan perwakilan satu orang. Sebagai Fasilitator, Wakil ketua Bidang Penanggulan Bencana dan Relawan, Koesdjarjo serta R. Endro Teguh Kusumo dari Staf Markas. Kamis (03/10).

Plt Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Sumaryo, S.Sos, M.M mengatakan, bahwa ini pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang telah kita laksanakan selama tiga hari, hari pertama untuk pembina PMR SD/Mi, hari kedua pembina PMR SMP/MTs, dan hari ketiga ini pembina PMR tingkat SLTA.

“Kalau dulu namanya sekolah siaga bencana, dan sekarang satuan pendidikan aman bencana,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa kita akan memberikan pelatihan dan pembekalan kepada para pembina PMR di wilayah kecamatan, agar nantinya mereka bisa menjadi fasilitator untuk memberikan prmahaman atau pengetahuan kepada para siswa bagaimana dan apa yang akan dilakukan jika terjadi bencana.

“Sekarang kita baru bisa memberikan pelatihan masing masing kecamatan satu orang setiap tingkatan, karena mereka akan dijadikan relawan PMI, sehingga kita juga memberikan rompi warna merah, modul untuk pelatihan, dan uang transport, sebab mereka ada yang jauh tempatnya,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan diterapkan di masyarakat. Jika anak didik kita tidak tahu kalau benar benar terjadi bencana, mereka pasti akan gagap, sehingga semua siswa harus dilatih bagaimana dalam menghadapi bencana.

“Bagaimana kalau ada gempa bumi, siswa harus lari keluar ruangan atau mengamankan diri di kolong kolong yang aman, jika ada benda jatuh tidak terkena kepala, bila anak anak tidak diberi pengetahuan itu, mereka tidak akan tahu”.

Sumaryo menambahkan, bahwa teman teman yang saat ini ikut pelatihan akan menjadi fasilitator di wilayah kecamatan masing masing dan berkoordinasi dengan PMI kecamatan.

“Pada saat pembukaan sudah saya sampaikan, teman teman yang saat ini ikut pelatihan itu akan menjadi fasilitator di wilayah kecamatan masing masing dan berkoordinasi dengan PMI kecamatan”.

Hasil dari pelatihan ini untuk bisa disebarluaskan seluas luasnya kepada sekolah sekolah di masing masing wilayah.

“Kami berharap semua lembaga pendidikan, semua siswa bisa mendapatkan pelatihan, akhirnya bisa mengantisipasi bila terjadi bencana,” pungkas Sumaryo.

Materi materi SPAB dalam kegiatan itu meliputi, organisasi PMI, selayang pandang SPAB, sejarah mulai dari sekolah siaga bencana (SSB) hingga SPAB, pengenalan SPAB, materi inti SPAB yaitu menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), mempelajari Kajian Risiko, menyusun Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini (SPD) serta membuat Peta Risiko (BKRK), menyiapkan Rambu-rambu Evaluasi, membuat skenario simulasi, dan melaksanakan simulasi Early Warning Early Action atau Peringatan Dini Aksi Dini. (JAS)