web analytics

Waspadai Demam Berdarah Warga Di Imbau Lakukan PSN

Cilacap SNP – Demam Berdarah Dengue ( DBD) merupakan salah satu jenis penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Mengantisipasi Demam Berdarah Dengue, Direktur Pelayanan RSUD Cilacap, Adi Wibowo, menghimbau warga untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus Dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab demam berdarah.

Direktur Pelayanan RSUD Cilacap, Adi Wibowo saat ditemui di kantornya, Senin (27/5) mengatakan,” pasien Demam Berdarah perhari ini ada 47 pasien yang terdiri dari 16 orang pasien anak anak dan 31 pasien dewasa, ini ada dirawat inap, di IGD juga ada dan ada yang di ICU,” ungkapnya.

Adi Wibowo menambahkan, ada kecenderungan masyarakat abai dengan program Pemerintah, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penyakit demam berdarah terjadi karena adanya pesemaian nyamuk karena genangan air jernih kurang lebih sampai 1 Minggu kemudian muncul jentik jentik nyamuk yang kemudian menjadi nyamuk Aedes aegypti yang gigitannya terjadilah virus Dengue masuk, kemudian ada nyamuk yang gigit lagi ke orang lain.

“Semua tertular, itulah yang terjadi, penularannya cepat dan masyarakat masih mengharapkan fogging, fogging sasarannya agar nyamuk dewasa mati tapi yang di fogging sebelah sini, nyamuknya lari kesana lari kemana mana,” ungkapnya.

Selain itu, Adi Wibowo menekankan pada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat juga harus selalu di galakkan, jangan sampai teledor, kalau ada genangan air di buang, di kaleng bekas, di bak mandi, termasuk masyarakat yang gemar memelihara burung,ada tempat jadi media air harus dibersihkan,” ungkapnya.

Adi Wibowo menguraikan, gejala umum pada penyakit Demam Berdarah yakni panas dingin (demam), ngilu pada persendian, mual, muntah, napsu makan berkurang dan kalau sudah terjadi pendarahan,itu ada bintik bintik merah.

“Ada periode yang harus diwaspadai oleh kita masyarakat, ketika masuk diagnosis demam berdarah 1, 2 atau 3 hari panas dingin, dikasih obat panasnya turun, itu yang dimaksud pelana kuda. Itu turun disini bukan berarti aman. Disinilah kritisnya,itu kemudian akan naik lagi. Itu biasanya 3 hari panas dingin kemudian turun, 3 hari bisa naik lagi,itu yang harus di waspadai oleh masyarakat,” katanya.

Karena sedang musim demam berdarah pihaknya juga memeriksakan ke laboratorium jika ada pasien dengan keluhan panas dingin.

“Dan kalau ada pasien datang ke RSUD ada keluhan panas dingin, karena ini sedang musim demam berdarah kami periksakan ke Laboratorium kemudian hasilnya apa” ungkapnya.

Prinsipnya penanganan demam berdarah dengan pemberian cairan dan pemantauan secara terus-menerus jangan sampai terjadi dehidrasi.

“Pada prinsipnya untuk penanganan demam berdarah dengan pemberian cairan sesuai prosedur dan pemantauan terus menerus jangan sampai terjadi dehidrasi.Sementara untuk masa perawatan pasien DBD selama 7 hari. Ada yang 3 hari ada yang 7 hari tergantung daya tahan tubuh pasien, imun atau kekebalan tubuh orang itu berbeda,” ujar Adi Wibowo. (JAS)