Bogor – Warga pengguna jalan kampung Jamban hilir – dan Perenggong keluhkan jalan rusak dan licin akibat Tanah galian C. Yang berlokasi dikampung Jamban hilir RT. 09/04 desa Sirnarasa kecamatan Tanjungsari – Bogor timur.
Menurut salah seorang warga yang melintas yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan. Sejak ada galian C disini jalan banyak yang rusak , Amblas dan licin karena banyak tanah dari galian itu masuk bahu jalan.” Ungkapnya (27/03)
“Menurut warga tersebut untuk Ijin lingkungan saja di pilih – pilih sama orang gak tau siapa yang ngurusnya itu, ada bahasa kalau tidak setuju jangan salahkan kami ada bahasa seperti itu, ya kalau kita kan masyarakat bodoh tidak tau apa apa aturan kan takut.” Terangnya.
Intinya, saya selaku warga kecil setuju tidak setuju harus mengikuti, bahkan saya dengar juga aparat wilayah ada yang tidak di ajak musyawarah, bahkan ada juga aparat setempat sama sekali tidak di libatkan, apalagi kami rakyat kecil cuma bisa ngikuti yang diatas saja mau gimana lagi, Ya kalau saya maunya yang rapih supaya bisa kondusip dengan warga sekitar. dan jalan juga bagus lagi jangan sampai kaya gini rusak, licin ngeri kalau jatuh , apalagi Anak anak sekolah dari sini juga banyak yang lewat jalan ini.” Kata warga yang enggan di sebutkan namanya di lokasi.
Sementara dari pihak pengusaha Galian, sulit dihubungi, nomor Whatsaapnya tidak aktif dan tidak ada dilokasi. Dilain pihak sangat disayangkan Pol Pp kecamatan dinilai kurang tegas dalam menegakkan Perda, sehingga marak Galian C di Tanjungsari yang bermasalah dengan lingkungan sekitar galian mengeluhkan adanya usaha tersebut, selain jalan menjadi rusak dan licin rentan kecelakaan, tergelincir sehingga jatuh korban. Jika sudah seperti itu siapa yang bertanggung jawab
Dan juga lumpur dari galian turun ke jalan bahkan sampai air dari galian tersebut tumpah ke sungai cibeet, karena datarannya tinggi. Kadang lama kelamaan jalan pun bisa longsor. Karena di situ ada gorong gorong yang tertutup tanah galian, jadi air yang dari galian tumpah semua ke jalan jelasnya. (endang)