Garut SNP – Dalam semangat yang menggebu-gebu dan keyakinan yang tak tergoyahkan, Wa Aceng Beton kembali menegaskan bahwa Komunitas Santri Penggerak Indonesia (KOSPI) bukan hanya sekadar inisiatif tingkat kabupaten atau POSPEKAB (Pekan Olahraga Santri Peaanteran Kabupaten). Lebih dari itu, KOSPI adalah sebuah gerakan moral dan sosial yang memiliki visi besar: membawa peran santri dan pesantren dalam pembangunan bangsa hingga ke tingkat provinsi bahkan nasional.
Sebagai pendiri dan penggerak utama KOSPI, Wa Aceng Beton telah menanamkan pondasi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemandirian dalam setiap langkah KOSPI.
Menurutnya, keberadaan komunitas ini adalah bukti nyata bahwa santri tidak hanya bisa mengaji dan berdakwah, tetapi juga mampu menjadi pionir perubahan di berbagai sektor pendidikan, ekonomi, sosial, hingga kebudayaan.
“KOSPI bukan hanya urusan Garut atau POSPEKAB, tapi ini akan menjadi gerakan nasional. Santri harus berdiri di garis depan perubahan. Saya akan terus perjuangkan ini,” tegas Wa Aceng Beton dalam salah satu pertemuan dengan tokoh masyarakat Garut.
Dengan langkah yang penuh perhitungan namun disertai keberanian, KOSPI di bawah komando Wa Aceng Beton kini tengah memperluas jejaring hingga ke tingkat provinsi. Beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat telah mulai melirik pola pembinaan dan pemberdayaan yang diterapkan KOSPI. Program-program seperti pelatihan kewirausahaan santri, pendidikan karakter berbasis pesantren, hingga gerakan lingkungan pesantren mandiri telah menarik banyak perhatian dari masyarakat dan stakeholder pendidikan Islam.
Wa Aceng Beton menegaskan bahwa ekspansi KOSPI ini bukan semata ambisi pribadi, melainkan merupakan amanah dari suara-suara santri yang selama ini merasa tidak terwakili dalam banyak kebijakan publik.
Dalam perjuangannya, Wa Aceng Beton menyampaikan harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Garut. Ia mengajak agar pemerintah daerah tidak sekadar menjadi penonton atas geliat santri di bawah KOSPI, tetapi juga menjadi mitra aktif dalam pembangunan karakter generasi muda pesantren.
“Saya berharap Bapak Bupati dan seluruh perangkat pemerintah Garut bisa melihat KOSPI ini sebagai mitra strategis. Kita bisa ciptakan ekosistem yang luar biasa, bukan hanya untuk santri Garut, tapi juga untuk Jawa Barat dan Indonesia,” ucap Wa Aceng Beton dengan penuh semangat.
Masih menurutnya, santri dan pesantren adalah aset besar bangsa. Jika dibina dan didukung dengan baik, mereka akan menjadi kekuatan sosial yang mampu mengangkat harkat dan martabat daerah, serta memperkokoh fondasi kebangsaan yang berbasis nilai-nilai religius.
Santri sebagai Subjek Perubahan
KOSPI berdiri dengan satu tujuan utama: menjadikan santri sebagai subjek perubahan, bukan sekadar objek program pembangunan. Melalui wadah ini, Wa Aceng Beton mendorong agar santri memiliki keterampilan yang relevan dengan zaman, memiliki akses terhadap teknologi, dan mampu menjadi pemimpin di tengah masyarakat.
Kegiatan rutin KOSPI mencakup pelatihan kepemimpinan, pelatihan digital untuk pesantren, pertanian mandiri, hingga penguatan literasi keuangan bagi santri. Semua ini merupakan langkah konkret agar santri tidak tertinggal di era transformasi global yang serba cepat.
Dengan suara lantang dan tekad yang bulat Wa Aceng Beton menegaskan bahwa KOSPI akan terus melangkah, menembus batas-batas administratif dan geografis. Garut adalah titik awal, tapi bukan titik akhir. Provinsi Jawa Barat adalah sasaran antara, dan Indonesia adalah tujuan besar yang hendak dicapai.
Peresmian Perdana KOSPI POSPEKAB 2025 di SOR R.A A.Adiwijaya Ciatel Garut Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Jum’at – Minggu (20-22/6)
POSPEKAB: Semangat Santri Bersinar dalam Lomba Senam,Wa Aceng Beton ini adalah sebagai penggagas dan pendiri KOSPI POSPEKAB Tahun 2025. (dng)