Bandung Barat SNP – Seiring dengan beberapa isu dan tanggapan para wartawan yang telah beberapa kali ke SMKN 1 Cipongkor yang menyatakan bahwa diduga kepala sekolah tersebut jarang ada di sekolah dengan alasan rapat di KCD dan rapat di Disdik.
Hal ini menjadi tanda tanya bagi para wartawan dan beberapa orangtua siswa di seputaran Cipongkor.
Salah satu wartawan Dadang S menjelaskan bahwa, “Saya sudah 4 kali ke sekolah ini tapi tidak pernah ada kepala sekolah nya. Setiap kami konfirmasi ke sekolah tersebut, Humasnya pun jarang ada. Apakah mungkin kepala sekolah berkantor di KCD di Cianjur ya? atau mungkin karena jarak tempat tinggal kepala sekolah dengan sekolah terlalu jauh? Sehingga Ibu Kepala Sekolah jarang ada di sekolah.
Hal seperti ini perlu perhatian dan pengawasan dari Disdik Provinsi Jawa Barat jangan sampai sekolah itu seperti ayam tanpa induk nya, jadi kocar-kacir anak-anak didiknya.” cetus Dadang S ke tim Swara Nasional Pos.
Tim media Swara Nasional Pos pun mencoba untuk konfirmasi tentang informasi dan isu tersebut ke SMKN 1 Cipongkor yang ke 2 kalinya pada hari Selasa (15/10) benar adanya bahwa Ibu Kepala Sekolah tersebut tidak ada di sekolah dan Humasnya pun tidak ada di sekolah.
Salah satu ibu guru menyatakan bahwa Ibu Kepala Sekolah tidak ada di sekolah dan lagi rapat di KCD Cianjur dan Pak Humas juga lagi rapat di luar,” tegas ibu guru tersebut ke tim Swara Nasional Pos.
Tim Swara Nasional Pos pun mencoba ke ruang TU untuk mengisi daftar tamu sebagai bukti kunjungan ke sekolah. Tetapi untuk mengisi daftar tamu saja harus menunggu sekian lama, sungguh memprihatinkan kebijakan kepala sekolah seperti ini. Mungkin karena kurangnya pengawasan dan lemahnya kebijakan kepala sekolah selaku pemegang kebijakan di sekolah tersebut.
Disisi lain salah satu warga dan juga orangtua murid yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan, “Bahwa akibat Kepala Sekolah dan oknum pejabat sekolah itu sendiri tidak disiplin sehingga berdampak terhadap anak didik nya juga seperti itu.Masih di jam belajar juga sudah berkeluyuran ke luar sekolah dan parkir motornya juga semberautan. Sehingga anak didik tersebut bebas keluar masuk sekolah tanpa ada tata tertibnya.
Kami selaku warga dan orang tua sangat kecewa atas kinerja kepala sekolah ini. Kami berharap agar Disdik Provinsi Jawa Barat dapat meninjau dan memberi teguran terhadap kepala sekolah seperti ini. Karena yang kami tahu pemegang kebijakan di sekolah ini adalah Ibu Kepala Sekolah itu sendiri. Bukan guru PPPK dan staff-staffnya.
Bila sudah tindak sanggup menjadi kepala sekolah ya, lebih baik mundur dan di ganti saja. Kami pun berharap agar Ka. Disdik dan Inspektorat segera cek dan audit kembali kinerja dan anggaran yang di salurkan pemerintah ke sekolah ini,” cetusnya ke tim Swara Nasional Pos. (TIM/RG)