web analytics

Diduga Saluran Air Irigasi Menjadi Saluran Sampah

Desa Lambar Kab. Karo SNP – Akibat lemahnya pengawasan oknum perangkat desa dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampak pencemaran lingkungan hidup, sehingga ada sebagian masyarakat yang harus menderita atas kecerobohan pembuang sampah tersebut puluhan hektar sawah tercemari sampah

Hal ini dapat kita ketahui bahwa betapa bahayanya bila sampah sampah plastik itu memenuhi sawah dan saluran air tersebut.

Seperti yang di alami pemilik lahan sawah di desa Lambar kac.Tiga Panah kab.Karo ini tegas,” E.R.Ginting. ke tim media swaranasionalpos.com.

E. R. Ginting menambahkan bahwa, “Saya sudah sampaikan ke Kepala Desa Lambar G. Sitepu melalui telepon seluler dan mengirimkan bukti foto foto dan vidio lahan yang terdampak tersebut”

Tetapi G. Sitepu hanya menjelaskan bahwa itu akibat Kurangnya Kesadaran Masyarakat desa Lambar. Itu merupakan sampah kiriman dari parit-parit jalan raya. Karena posisi sawah itu dibawah maka sampah itu terbawa air tersebut jawaban G. Sitepu ke saya.

“Mungkin beliau tidak punya solusi untuk mengatasi dan tidak berani membuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah ini. Ada apa dengan pejabat desa tidak menanggapi keluhan masyarakat tersebut?” Ungkap  E. R. Ginting.

Disisi lain J. Tarigan dan D. Ginting juga mengeluhkan hal pencemaran lingkungan hidup tersebut. Mereka adalah ahli waris tanah tersebut dan juga pengelola tanah tersebut untuk bercocok tanam. Namun mereka harus mengumpulkan sampah-sampah tersebut hingga puluhan truk sampah yang harus mereka sisihkan. “Bila musim penghujan lahan – lahan kami dapat kiriman sampah, sehingga hasil panen dan biaya untuk membersih kan sampah tersebut tidak lah cukup.” Tegas J. Tarigan.

D. Ginting salah satu ahli waris pemilik sawah tersebut menyebutkan, “Akibat kiriman sampah yang cukup banyak melalui saluran air tersebut maka, sawah yang dulunya tempat mandi, mancing dan tempat menam padi kini menjadi lahan tidur yang terdampak pencemaran sampah tersebut. Bila hujan air kiriman tersebut beraroma bau dan berwarna kehitaman. Sehingga sawah ini (Sabah Paya Lambar) terabaikan dan menjadi tidak produktif lagi.” ungkapnya.

Tim media Swara Nasional Pos  pun mencoba untuk konfirmasi hal-hal tersebut kepada pihak Pemda Karo tapi belum ada jawaban.

ER. Ginting selaku ahli waris lahan tersebut berharap “Semoga pejabat Desa Lambar dan Dinas Lingkungan Hidup dapat memberikan solusi dan bertindak bijaksana atas lahan rakyat yang menjadi korban pencemaran lingkungan tersebut.”

Bila perlu kalau sudah tidak sanggup menjadi kepala Desa lebih baik mengundurkan diri.

“Kasihan warga menderita atas kebijakan kebijakan yang tidak memikirkan dampaknya,” Tegas ER. Ginting ke tim media Swara Nasional Pos. (Red/Roma RG)