Cirebon SNP – Korban dari pembacokan oleh puluhan anggota geng motor hingga meninggal dunia merupakan bagian dari keluarga besar jurnalis Kabupaten Cirebon. Keluarga mendesak agar para pelaku yang telah tertangkap dijatuhi hukuman seberat-beratnya, dan menuntut agar pelaku yang belum tertangkap segera ditangkap, diadili, dan dihukum.
Turah atau di panggil sehari-harinya Mang Betu yang berprofesi sebagai Wartawan/Jurnalis Kabupaten Cirebon mewakili orang tua korban mengungkapkan “Ada keinginan korban (Nanda) keluar dari SMAN 1 Kaliwedi untuk kuliah dan setelah lulus kulian mau bekerja dan ingin membantu ekonomi orang tuanya, namun lantaran meninggal dengan cara yang tragis ahirnya pupus dan hancur” ungkapnya.
“Bapak dari korban hanya seorang pekerja pembantu di sekolahan, dan ibu dari korban juga pekerja sebagai TKW di luar negeri, untuk membiayai anaknya dengan harapan anaknya bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk masa depannya.” lanjutnya kepada Wartawan.
“Dengan kronologi kejadian, saya diberitahukan sebelumnya pada pagi hari sekitar pukul 5, tanggal 25 Desember 2024 bahwa anak kami meninggal di RSUD Arjawinangun dengan penuh luka bacokan senjata tajam di bagian kepala dan badan hingga mengakibatkan anak kami tidak kuat dan meninggal.”
Kejadian pengeroyokan tersebut tepat di toang antara Desa Slendra Kecamatan Gegesik dan Desa Guwa Lor Blok Kalen Suda pada malam pukul 2 dini hari. Kamipun sudah melaporkan kejadian ini ke Sektor Gegesik dengan nomor LP/B/18/X11/2024/SPKT/POLSEK GEGESIK/POLRESTA CIREBON/POLDA JAWA BARAT. tanggal 25 Desember 2025.
“Saya ucapkan terimakasih atas bantuannya seluruh aliansi dan lintas media yang telah membantu memviralkan wajah kedua pelaku Daftar Pencarian Orang (DPO) yang sudah viral di medsos, mereka/pelaku melarikan diri menjadi DPO, bukan status DPO yang saya harapkan, tetapi pengejaran dan tangkap secepatnya mereka para pelaku, dan minta dihukum seadil-adilnya” pungkas Turah/Mang Betu. (Red)