Bogor SNP – Puluhan warga kampung Parung Dengdek, RT 03, RW 11, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri menggeruduk PT. Simone Accessary Colection di jalan Barokah RT 02, RW 11, Desa Wanaherang, yang merupakan industri tas bermerek, Selasa (11/6).
Massa tiba di gerbang pintu masuk PT Simone Accessary Colection sekitar pukul 07.45 WIB langsung menahan hingga mengusir para pelamar kerja yang sudah dipanggil pihak perusahaan.
“Kami protes dengan pihak perusahaan atas adanya penerimaan tenaga kerja, namun tidak memprioritaskan warga lingkungan,” ujar Endang, Ketua RT 03, Desa Wanaherang selaku yang dituakan dalam aksi tersebut.
Menurutnya, selama ini pihaknya sudah cukup sabar dan tak protes meski pun beberapa pelamar yang notabene warga sekitar tak diterima perusahaan, sehingga hal ini memicu aksi guna meminta perusahaan agar memprioritaskan warga lingkungan yang diterima kerja.
“Kemarin-kemarin kami sabar walau pun pelamar dari lingkungan gak ada yang masuk, dan aksi merupakan langkah akhir atas tertutupnya upaya komunikasi dan mediasi yang selama ini coba dilakukan dengan pihak PT Simone Accessary Colection untuk meminta kejelasan terkait dengan komitmen rekruitmen tenaga kerja lokal,” jelasnya.
Dikatakan Endang, sebelumnya sudah ada komitmen tentang hal ini melalui karang taruna, namun hasilnya nihil dan banyak keluhan dari pelamar warga lingkungan yang tidak diterima. Serta yang paling menjadi perhatian utama adalah yang diterima jadi pekerja lebih dominan melalui calo dan membayar sejumlah uang agar cepat diterima.
“Dulu sudah ada komitmen soal perekrutan tenaga kerja warga sekitar untuk diprioritaskan lewat karang taruna, namun hasilnya nihil dan banyak pelamar warga sekitar yang ditolak, malah yang jadi persoalan baru adalah yang diterima kerja dominan yang melalui calo dan telah membayar sejumlah uang admin,” terangnya.
Di tempat sama, Ketua RW Cecep menyampaikan bahwa hasil mediasi yang telah dilakukan pasca aksi tersebut, perusahaan bersedia mengakomodir pelamar warga sekitar dan langsung diproses serta interview.
Hal ini menjadi harapan baru dan jika kesepakatan ini dilanggar oleh pihak perusahaan maka pihaknya mengancam akan melakukan aksi protes dengan mengerahkan massa lebih banyak.
“Hasil mediasi dengan perusahaan ada beberapa pelamar yang merupakan warga lingkungan langsung di-interview dan perusahaan sepakat untuk memprioritaskan warga lingkungan dengan membuat surat pernyataan. Ini menjadi harapan bagi kami warga lingkungan, namun jika kesepakatan tersebut diingkari atau tidak dijalankan aksi serupa bakal terjadi lagi dan akan mengerahkan massa lebih banyak,” tuturnya, usai mediasi dengan perusahaan.
Sementara HRD PT. Simone Accessary Colection, Ari saat dikonfirmasi wartawan terkait aksi massa yang protes dan menuntut pihak perusahaan lebih memprioritaskan warga lingkungan dalam hal perekrutan tenaga kerja, hingga berita ini diterbitkan tidak menjawab. (Ind/Wr)