Kota Bandung SNP – Berawal dari adanya keluhan salah satu orang tua siswa SMA Negeri 18 Kota Bandung tentang putranya yang mendapatkan kekerasan mental atau bullying yang dilakukan oleh sesama siswa tersebut, sehingga menyebabkan korban tidak berani kesekolah dan harus diantar dan dikawal orangtua korban.
Hal ini membuat kesal orang tua korban sehingga orang tua tersebut pun menghadap ke SMA Negeri 18 Kota Bandung Rabu (21/08).
(DS) salah satu orangtua korban pun memaparkan bahwa, “Sungguh menyakitkan hati saya selalu orangtua ketika mendengar keluhan anak saya yang mendapat kan perundungan dan bullying seperti ini.”
Tetapi lebih menyakitkan ketika saya melaporkan kejadian ini ke Wakasek Humas SMA Negeri 18 Ibu Neneng selaku Humas di sekolah yang tidak menanggapi dan terkesan cuek dengan kejadian bullying ini.
Ibu Neneng itu pun mengarahkan hal itu ke guru BK. Seakan-akan kejadian bullying ini biasa dan dianggap spele oleh oknum pejabat sekolah SMAN 18 Bansung ini.” Papar DS ke tim Swara Nasional Pos.
(DS) juga mencoba untuk menanyakan kepada Humas tersebut agar bisa menghadap ke Kepala Sekolah untuk menyelesaikan masalah bullying tersebut. Namun Kepala Sekolah tidak ada di sekolah dan diduga jarang datang kesekolah.
Patut diduga lemahnya pengawasan terhadap anak didik itu sendiri karena Kepala sekolahnya saja seperti itu. Bukannya mencari solusi tetapi memilih bungkam dan mencari pembenaran saja.
“Bagaimana kalau bullying itu menimpa anak Kepala Sekolah, atau anak ibu Humas itu sendiri yang menjadi korbannya.? Apa yang akan mereka lakukan?” Cetus DS
Tim Swara Nasional Pos pun mencoba menghubungi Dani Wardani selaku Kepala Sekolah melalui telepon seluler nya, dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp. Tetapi hingga berita ini diturunkan Dani Wardani belum juga meresponnya.
MOS salah satu warga Situgunting dan juga kader partai menegaskan, “Sementara yang kami ketahui bahwa pemegang kebijakan di sekolah itu adalah Kepala Sekolah itu sendiri. Ada apa dengan Kepala Sekolah SMAN 18 Bandung ini sehingga sulit untuk di hubungi. Atau lagi sibuk ngurusin anggaran rehabilitasi ruang sekolah itu?
“Kami berharap untuk Dani Wardani selaku kepala sekolah fokus lah sebagai pendidik dan pemegang kebijakan di sekolahnya. Tidak usah terlalu sibuk dengan proyek rehabilitas nya bekerja lah sesuai tupoksinya. Anda itu Kepala Sekolah bukan kontraktor,” Tegas MOS salah satu warga Situgunting Bancip ke Wartawan Swara Nasional Pos. (Roma)