Pandeglang SNP – Polemik Pasutri (Pasangan Suami Istri) yang bekerja di salah satu intansi Dinas Pendidikan menjadi heboh, dan Tim SNP Mencoba menelusuri kepada Pihak Guru dan Komite Sekolah serta Kepala Sekolah SDN Cisereh Kecamatan Cisata.
Menurut salah satu Guru SDN Cisereh (Epa Damayanti) menjelaskan kronologis polemik yang beredar di kalangan publik, dengan terjadinya Istri Kepala Sekolah menjadi Operator Sekolah kami,, karena Sekolah ini sangat membutuhkan operator dan guru Olahraga, karena sudah 2 orang operator Sekolah ini di angkat menjadi P3K, sehingga kami terdesak akan kebutuhan orang yang bisa IT. Sehingga kami semua guru dan Kepala Sekolah mengadakan Rapat pada tanggal 30 Mei 2023 dan pada waktu Kepala sekolah memerintahkan semua Guru untuk mencari Lulusan Pendidikan yang bisa memgoprasikan Laptop.
Tetapi kami semua Guru, sebelumnya pun sudah mencari tapi hasilnya tidak mendapatkan yang kami butuhkan sehingga, pada saat rapat dewan guru tersebut sepakat bahwa semua guru mengusulkan Kepada Kepala Sekolah untuk mengangkat Yang menjadi Oprator Sekolah SDN Cisereh yaitu tak lain Istri (Eis Aviani) Kepala Sekolah, kami semua tanda tangan pengusulannya, namun Kepala Sekolah tidak langsung merespon artinya keberatan takut ada Hal lain, tapi dengan desakan guru-guru akhirnya Kepala Sekolah menyetujuinya. Jelasnya Kepada SNP di Kantornya belum lama ini.
Masih kata Eva Damayanti salah satu “Giru SDN Cisereh bila sekolah ini tidak secepatnya mengangkat Operator, lantas siapa yang mengerjakan laporan-laporan Administrasi SDN Cisereh, kalau memang ini di permasalahkan, guru-guru SDN Cisereh siap mendampingi Kepala Sekolah untuk memmberikan Keterangan karena kami membutuhkanya.” ujarnya.
Di lain waktu SNP Komfirmasi hal tersebut kepada Ating Sumantri selaku Kepala SDN Cisereh Kecatan Cisata dan menjelaskan, bahwa memang yang menjadi Oprator Sekolah ini istri saya, karena yang membantu sebagai operator sekolah Pada waktu itu di angkat PPPK dan ditugaskan ke Cikeusik, sehingga kami bermusyawarah dengan dewan guru dan saya intstruksikan Kepada semua Guru untuk mencari lulusan Sarjana Pendidikan yang bisa menguasai IT, sehingga pada musawarah tersebut tidak membuahkan hasil, dan pada waktu rapat dengan dewan guru, guru-guru mengusulkan Istri saya (Eis Aviani) untuk menjadi Oprator karena mereka tau Istri saya bisa mengoprasikan IT.
Sehingga dewan guru langsung mengajukan dan semua menanda tangani pengajuan tersebut dan di serahkan kepada saya selaku Kepala Sekolah dan itupun tidak langsung saya setujui, mengingat saya juga harus meminta kesiapan dan kesanggupannya, dan setelah itu akhirnya terpaksa menyetujui pengajuan guru-guru agar Istri saya menjadi Opeator Sekolah, ucapnya.
Lanjutnya, bila permasalahan ini di angkat dan saya di panggil oleh pihak Dinas dengan adanya Istri sendiri menjadi operator di sekolah yang saya pimpin dan ada aturan yang mengatur tidak diperbolehkan pasutri bekerja satu kantor. Saya siap dengan konsekuensinya bila Dinas Pendidikan melarangnya. Pungkasnya. (Ju)