Bogor – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mengundang Bupati Bogor untuk menyusuri Sungai Cileungsi menggunakan perahu karet.
Hal ini dilakukan untuk mendorong kepedulian Bupati Bogor terhadap persoalan lingkungan yang membelit warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi.
“Surat undangan terbuka itu kami kirimkan ke bupati, Rabu (13/9) pagi ini, dengan harapan bupati bisa menindaklanjuti dan mendapat sambutan baik,” kata Ketua KP2C, Puarman, kepada wartawan, Rabu.
Menurutnya, surat undangan tersebut dibuat dan dilayangkan lantaran penanganan persoalan pencemaran Sungai Cileungsi yang diduga tercemar berat oleh limbah industri hingga kini belum terselesaikan Pemda Bogor.
“KP2C mengutarakan, sejak awal Agustus 2023 masyarakat kembali menderita akibat sungai Cileungsi yang berwarna hitam, bau, berbuih, hingga ribuan ikan mati,” ucapnya.
Selain itu, kata Puarman, masyarakat sudah tidak bisa lagi berkegiatan di sungai, baik memancing, mandi bahkan mencuci. Setiap hari masyarakat dihantui bau menyengat, mata perih, sesak nafas dan mual.
Ia mengatakan, susur sungai Cileungsi ini sekaligus untuk meminta dan mendorong empati bupati kepada masyarakat terdampak pencemaran sungai Cileungsi serta menjadi momentum dan tekad bersama untuk memulihkan sungai Cileungsi, mengenai waktu pelaksanaannya, KP2C akan menyesuaikan dengan ketersediaan waktu Bupati Bogor.
“Karena sifatnya surat terbuka, maka jajaran pimpinan instansi terkait di Kabupaten Bogor juga bisa ikut susur sungai ini, untuk melihat dan merasakan tercemarnya Sungai Cileungsi dengan bau yang begitu menyengat dan warna air yang menghitam pekat,” tukasnya. (ind/tim)