Bogor SNP – Meski sudah damai Kasus bullying pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat meninggalkan persoalan baru
Diketahui kejadian tersebut sempat viral di media sosial beberapa Minggu lalu, menunjukkan korban berinisial JL (14) yang merupakan warga Kampung Jogjogan Desa Warga Jaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor mendapatkan sejumlah kekerasan verbal dari 4 orang pelaku yang merupakan teman sekolahnya dan saat ini sudah damai.
Ibu korban Ilah mengatakan bahwa korban merupakan murid kelas 10 SMAN 1 Sukamakmur, pasca insiden Bullying sudah tidak sekolah alias Putus Sekolah meskipun sudah damai
“Pasca insiden kemarin Sudah gak sekolah lagi pak saya tarik keluar dari sekolah”, ujarnya kepada Wartawan SNP Sabtu malam saat ditemui dirumahnya (8/2)
Ilah menjelaskan alasan kenapa anaknya ditarik dari sekolah karena tidak ada biaya dan juga khawatir ada dendam dari para pelaku sehingga terjadi lagi.
“Gak ada biaya pak buat biaya sehari -hari, Bapaknya tidak ngasih uang jajan sekolah dan saya sudah lama pisah dengan bapaknya, Saya juga tidak punya penghasilan masih punya anak kecil, dan juga saya takut para pelaku dendam nanti anak saya diapa-apain lagi sama mereka”, jelasnya
Lanjutnya ia dapat kabar bahwa Empat (4) orang pelaku juga sudah dikeluarkan dari sekolah dan Tiga (3) orang sudah bersekolah ditempat yang baru sementara 1 orang lagi diduga tidak bisa sekolah karena belum ada sekolah yang mau menerimanya.
“Saya dapat informasi tiga pelaku sudah pada sekolah ditempat yang baru, karena sudah dikeluarkan dari sekolah yang lama, Namun satu lagi belum bisa sekolah karena belum ada sekolah yang mau menerimanya”, ucapnya.
Ibu korban berharap ada uluran tangan dari para Dermawan dan juga pemerintah sehingga bisa membantu mencari solusi permasalahan ini.
“Semoga ada Dermawan yang mau membantu dan juga semoga pemerintah bisa turun tangan untuk hal ini”, harap Ibu korban. (Wr)